Postingan

Tentang " Sebuah Pesan "

Saya percaya apa yang dikatakan ataupun disarankan oleh orang tua pasti punya niat yang baik. Meskipun kalo kita bahas tentang "kebenaran" nya itu akan sulit kita telusuri. Tapi yakinlah tidak ada orang tua yang akan menjerumuskan anaknya ke hal yang buruk. Pun ketika kita tak mampu atau bahkan tak mau mengikuti saran nya cobalah untuk tetap menjawab "ya" Karena sungguh kata "ya" dari kita adalah sinar bahagia mereka yang sederhana. Tidak usah bertekak lidah dengan seribu alasan logis bahwa pendapat mereka salah. Bahwa pendapat mereka tidak sesuai dengan penelitian sekarang dan apalah alasan itu. Cukup katakan iya saja. Kalo bisa dilakukan Kalo tak mau jangan dilawan. Sungguh niat mereka mulia Hanya ingin kita bahagia. Seperti pernah disampaikan oleh  Ali Bin Abi Thalib ra "Jangan menceramahi Ibumu yang telah mengajarimu berbicara" Karena nyatanya sesederhana itu membuat mereka bahagia.... #pesandariteman

Tentang Kesalahan

Hai Guys... Selamat datang di dunia dimana meskipun banyak  kebaikan yang kamu tanam tapi kamu melakukan kesalahan sekali saja maka semua kebaikan itu akan musnah. Tamat. Hilang tak berbekas. Tak pernah terkenang secuilpun. Kejam sekali ya hidup, hehe Tapi ngga semua nya seperti itu lho ya.... Pernah mengalami? Miris sekali bukan? Ya itulah dunia sekarang. Ah atau mungkin saja itu terjadi di duniaku saja. Tapi masih boleh saya melakukan pembenaran diri bahwa kesalahan yang manusia lakukan kadangkala juga ada faktor ketidaksengajaan disana? Bukan murni karena kita ingin berbuat salah? Tidak bisakah memberi sedikit ruang untuk orang lain menjelaskan. Adakalanya ada kondisi yang tidak mampu kita kendalikan yang akhirnya akan iberujung kesalahan? So, berusaha jadilah seseorang pendengar yang baik, jangan jadi penjudge orang lain Tapi memang itulah sedikit kejadian nggak mengenakan yang kerap terjadi.Kalo ditanya sedih ngga? Heii ya pasti sedihlah, karena kita manusia bia

Seni Dalam Menunggu (The Art of Await)

Kalo saya bilang hidup itu menunggu boleh kan? Karena bagi saya sejatinya hidup itu menunggu. Kalo ada yang bilang hidup itu pilihan. Bisa saja. Tapi tetep... menurut saya sebenarnya hidup itu menunggu setiap pilihan untuk kita pilih. Itu menurut saya sih. Kalian bisa menginterpretasikan hidup sesuai dengan apa yang kalian inginkan. Anyway, tapi disini boleh kan saya interpretasikan hidup adalah menunggu, (boleh lah, siapa juga yang meu repot2 ngelarang ( -_- ) Okeh... gini ya.. Pernah ngga sih dalam suatu masa kalian berfikir, apa sih sebenarnya yang kalian lakukan dihidup ini? Jujur sih kalo aku sering benget mikir kaya gitu. Efek pengangguran + kurang kerjaan kali ya. Tapi itu sebenarnya penting juga lhoo untuk dilakukan khususnya perlu difikirkan. Biar kita tahu esensi hidup apa yang kita ingin kejar. Iya nggak sih. Ah sudahlah anggap saja iya. Bagi saya hidup itu menunggu, menunggu satu fase untuk lanjut ke fase selanjutnya, menunggu satu langkah-menyelsaikan-lalu menungg

Aku, Kamu dan Kopi

Ada yang ingin kau ceritakan kepadaku? Ayo kita cerita bersama secangkir kopi disudut warung itu? Aku, Kamu dan kopi  Selalu menjadi teman,  Meski tak pernah benar benar teman,  Karena selalu ada kopi diantara kita. Aku mendengar semua cerita keluh kesahmu,  Meski hanya kopi yang selalu bisa memahamimu. Aku, Kamu dan Kopi Aku memang selalu menjadi sandaranmu,  Meski kau hanya bisa percaya kepada kopi untuk berbagi dukamu? Aku tak pernah merasa bersaing dengan kopi,  Tapi salahkah jika aku merasa kalah dengannya? Bisakah sekali saja aku bertukar tempat dengan kopi? Sudut Kota Dingin, Di Ujung Februari

Tentang " Menanggapi"

           Kadangkala manusia selalu menjadi “salah’’ di mata manusia yang lain. Selalu saja ada yang kurang dari diri kita yang selanjutnya akan menjadi ‘’bahan’’ milik orang lain. Parahnya lagi akan ada banyak bumbu tabur untuk lebih menggurihkan.           Ya memang itulah kita. Mungkin secara tidak sadar kita juga sering melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Karena sebetulnya apa yang orang lain lakukan ke kita adalah cerminan sikap kita ke orang lain. Kita saja yang jarang menyadari semua itu. Atau mungkin kita sadar tapi tidak mau megakui diri.           Sebagai manusia yang hidup berkelompok hal-hal seperti menggunjing, gosip atau bahkan fitnah adalah hal yang biasa terjadi. Tinggal bagaimana kita menyikapi semua itu. Suatu saat mungkin kita ‘’ngerasani’’ orang lain, tapi siapa yang tahu suatu hari justru kitalah yang menjadi objek ‘’ngrasani’’ tersebut.           Kadang ke-kepoan kita juga sangat tinggi terhadap orang lain, bahkan ada yang sampai tingkat membahaya

Celoteh Kecil

Karena Waktu Paling Tahu Karena cinta tak harus diungkapkan saat ini juga Tak harus disampaikan saat kau merasa Adakalanya cinta harus menunggu Adakalanya cinta harus berasabar Adakalanya cinta harus menanti Dan adakalanya cinta harus disimpan dahulu Biarkan sejenak terkenang dalam hati Biarkan sejenak cinta merenungi Dan saat waku mengizinkan Cinta kan mengalir dengan indahnya Cinta akan menemui cinta yang dinanti Dan cinta akan segera menjadi cinta Karena cinta juga masih perlu menunggu

Mimpi Kita Hari ini

Tiba tiba gambaran sebuah kota kecil yang indah muncul dalam lintasan benakku. Sebuah kota yang indah yang memunculkan haraan harapan baru. Sebuah kota yang menumbuhkan mimpi mimpi bagi siapa yang membacanya.  dan aku bertanya pada diriku sendiri, mampukah aku kesana dengan semua keterbatasan yang aku miliki dan dengan semua rasa malas yang kini selalu mendekam dalam diri ini.Ya aku tahu aku harus berubah, aku tau aku harus melangkah lebih jauh, aku tau aku harus berusaha di atas orang lain, tapi semua itu hanya menjadi sebatas kata tahu dalam diriku tanpa berubah menjadi tindakan yang nyata.