Seni Dalam Menunggu (The Art of Await)
Kalo
saya bilang hidup itu menunggu boleh kan? Karena bagi saya sejatinya hidup itu
menunggu. Kalo ada yang bilang hidup itu pilihan. Bisa saja. Tapi tetep...
menurut saya sebenarnya hidup itu menunggu setiap pilihan untuk kita pilih. Itu
menurut saya sih. Kalian bisa menginterpretasikan hidup sesuai dengan apa yang
kalian inginkan.
Anyway,
tapi disini boleh kan saya interpretasikan hidup adalah menunggu, (boleh lah,
siapa juga yang meu repot2 ngelarang ( -_- )
Okeh... gini ya..
Pernah
ngga sih dalam suatu masa kalian berfikir, apa sih sebenarnya yang kalian
lakukan dihidup ini? Jujur sih kalo aku sering benget mikir kaya gitu. Efek pengangguran
+ kurang kerjaan kali ya. Tapi itu sebenarnya penting juga lhoo untuk dilakukan
khususnya perlu difikirkan. Biar kita tahu esensi hidup apa yang kita ingin
kejar. Iya nggak sih. Ah sudahlah anggap saja iya.
Bagi
saya hidup itu menunggu, menunggu satu fase untuk lanjut ke fase selanjutnya,
menunggu satu langkah-menyelsaikan-lalu menunggu lagi langkah selanjutnya. Iya nggak
sih?
Salah
satu hal nyata dari menunggu adalah menunggu jodoh, iya nggak sih? Itu menunggu
kan? Dan jodoh adalah bagian dari rahasia hidup. Nggak mungkin kan kita menungu
jodoh hanya dengan duduk diam dan bernafas?
Hemm,
kalo contohnya menunggu jodoh kayake kejauhen deh ya. Ganti simple aja, sebagai
mahasiswa tingkat akhir kita pasti nggak asing lagi dengan kata “menunggu” kan.
Yaps, menunggu dosen pembimbing. Menunggu ACC dokumen, menungggu tanda tangan
dan seribu menunggu lainnya. Lantas apakah kita hanya akan menggerutu saat
menunggu? Enggak kan?
Tapi
yang penting itu bukan tentang menunggu, bukan tentang menanti bukan juga
tentang duduk termenung (nah lho, nggak nyambung). Yang penting itu apa yang
kita lakukan ketika menungu. Jangan sampai menunggu hanya menghabiskan waktu. Jangan
sampai saat menunggu yang dilakukan hanya menghirup dan menghembuskan nafas.
Nah
itulah kenapa kita mesti belajar seni dalam menanti. Tentang bagaimana menanti
bisa menjadi hal yang menyenangkan dan yang jelas penuh keberkahan. Menunggu tanpa
menggerutu dan mengeluh, menunggu dengan sabar dan ikhtiar.
Dan
hingga saat ini pun saya masih belajar bagaimana menunggu dengan baik,
bagaimana berproses dengan baik dan selanjutnya menunggu lagi untuk berproses
lagi menjadi lebih baik.
Selamat menunggu teman,
selamat menunggu dengan baik untuk mendapatkan hasil yang baik juga, jangan
lelah menunggu dan jangan menunggu dengan menggerutu. Bersyukurlah...
Komentar
Posting Komentar